Rabu, 05 Maret 2014

Kisah Syekh Juha dan Rentenir

Versi saya, masih ada sekitar 30-an versi lainnya.



Dahulu kala, dari wilayah timur tengah, terdapat seorang rakyat yang tidak biasa. Bukan karena ia memiliki ilmu sihir, bisa terbang, atau kaya raya. Tetapi pria ini memiliki akal yang amat cerdik. Kata-katanya sederhana, polos, terkesan tidak serius, tapi apa yang ia ucapkan selalu berlogika dan masuk akal!

Ini bukan kisah Abu Nawas, ini Syekh Juha. Mirip siih~

Suatu hari, Syekh Juha, pria cerdik dari Arab Saudi ini tengah kesulitan biaya untuk menafkahi keluarga kecilnya. Ia pun memberanikan diri untuk meminjam uang kepada rentenir di daerahnya.

"Wahai Saudaraku yang memiliki banyak harta. Bisakah aku meminjam sekeping uang emas darimu? Aku membutuhkannya untuk menafkahi keluargaku." Pinta Syekh Juha.

"Hmm. Kapan kiranya kau bisa kembalika uangku beserta anak dari uang yang kau pinjam? Hahaha." Tantang sang rentenir. Ia sedikit meremehkan Syekh Juha, bahkan segera menanyakan kesepakatan pengembalian pinjaman beserta bunganya. 

"Sebulan lagi saya datang kembali untuk mengembalikan uangmu beserta anaknya, Saudaraku." Ucap Syekh Juha dengan lantangnya.

Mendengar jawaban syekh tersebut, sang rentenir pun akhirnya mau meminjamkan sekeping uang emas.

Sebulan pun berlalu, sesuai janjinya, Syekh Juha mendatangi sang rentenir untuk mengembalikan sekeping uang emas yang ia pinjam, dan tidak lupa anak dari pinjaman, satu keping uang perak. Rentenir itu senang uangnya kembali, apalagi ditambah perak yang ia dapatkan.


Beberapa pekan kemudian, Syekh Juha ingin meminjam barang lagi, tanpa pikir panjang rentenir itu memperbolehkannya membawa barang yang ia mau, asalkan tidak lupa dengan kewajibannya menghasilkan anak dari barang yang ia pinjam. Ia pun meminjam sebuah gentong besar.

 Seperti biasa, minggu berikutnya Syekh Juha menepati janjinya mengembalikan gentong besar, sekaligus memberikan gentong kecil.

Dan ketiga kalinya, ia kembali meminjam sepuluh keping uang emas kepada rentenir untuk membuka usaha. Ia janji akan mengembalikan uang tersebut ditambah anaknya dua bulan mendatang. Rentenir semakin senang, ia sudah membayangkan rumahnya yang kian bergelimang harta.

Namun tak seperti yang dibayangkan. Kali ini rentenir harus menunggu lebih lama keuntungan yang akan ia dapatkan. Sebab, sudah lebih dari empat bulan, Syekh Juha tidak juga muncul batang hidungnya. Karena panik uangnya tidak kembali, rentenir pun langsung mendatangi kediaman Syekh Juha.

"Hai Juha! Mana uangku? Dan mana anak dari uangku yang kau janjikan?!" Teriak rentenir tersebut.

"Dengan sedih hati, Saudaraku. Kali ini aku sedang berduka. Uang yang kupinjam pertama kali memang beranak. Tapi uang yang kupinjam kali ini anaknya mati." Ucap Syekh Juha dengan tatapan duka amat sedih.

Sang rentenir pun terbelalak. Ia pusing dan tidak mampu lagi menghadapi tingkah laku Syekh Juha, si polos nan cerdik dari Arab Saudi.
-selesai-




Apa makna yang dapat kamu simpulkan dari cerita di atas?
Dosenku bilang, kalau kamu kerja di bank, mesti ingat cerita ini hehe :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sharing is caring :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...